Ilustrasi Anak Jaman Sekarang VS Jaman Dulu |
Pernah amati, anak jaman sekarang dibanding dulu?
Sekarang usia SD sudah seperti usia SMP/SMA, badannya relatif lebih besar-besar.
Selain faktor sufor (susu formula / non ASI Eksklusif), juga faktor nasi yang dikonsumsi.
Beras jaman dulu terlihat lebih seragam, mirip-mirip bentuk & warna nya. Dibanding sekarang, dibanding varian konvensional yang masih ada di pasar, juga ada beberapa varian baru yang terlihat lebih menarik, lebih putih & bersih, karena termasuk jenis beras kristal.
Bukan benih padi nya yang beda, tapi pengolahannya yang beda. Benih padi yang sama diolah hingga beberapa proses level lebih banyak.
Apa efeknya? GI (indeks glikemik) nya jadi makin tinggi.
Alhasil, gula darah naik, trigisid naik, juga akhirnya kolesterol naik. Efek jangka pendeknya, berat badan naik, melebar ke kanan & kiri, lemak mulai bermunculan dimana-mana.
Tak hanya soal beras. Belakangan juga, sejak muncul roti gandum, banyak orang merasa roti gandum lebih sehat, cocok untuk diet, lebih tidak membuat gendut, dll, akhirnya mereka jadi lupa diri, makan roti gandum sebagai camilan penahan rasa lapar saat mereka diet.
Padahal, taukah Anda, bahwa roti gandum, khususnya yang dijual di pasaran, mau jenis roti gandum apapun, murah sampai mahal, no merk ataupun merk ternama sekalipun, komposisinya adalah 50-70% gandum, sisanya tetaplah tepung terigu. Jadi, tidaklah ada roti gandum yang benar-benar 100% murni gandum.
Tapi setidaknya kan masih lumayan, terigunya cuma 30-50% aja, dibanding roti biasa yang terigunya 100%?
Ya memang, tapi coba ingat-ingat dan perhatikan lebih seksama lagi.
Kalau Anda makan roti dari tepung terigu, karena Anda tau itu terigu, yang bisa membuat gendut, Anda hanya makan 1-2 lembar/porsi aja dalam sekali makan/sehari.
Sedangkan roti gandum, Anda bisa makan 3-5 lembar/porsi sekali/sehari. Sehingga jumlah terigu yang masuk dalam tubuh juga relatif hampir sama, antara roti terigu & roti gandum yang kita makan dalam sekali/sehari.
Masih ingat artikel sebelumnya tentang Trigliserida kan? Kalau belum dapat bisa request langsung, gratis kok. Di artikel tersebut sudah kami jelaskan beda tepung gandum, tepung jagung, tepung dari kacang hijau, tepung beras & tepung terigu, dan mana yang lebih bagus & sehat.
TIPS
Untuk mendapatkan GI lebih rendah pada nasi yang akan Anda konsumsi, masaklah nasi pada malam hari, untuk bisa dimakan esok pagi/siang nya. Karena nasi yang dibiarkan semalam, GI (kadar gula) nya jadi lebih rendah dibanding nasi yang baru matang langsung dimakan (GI jauh lebih tinggi).
Juga kalau memungkinkan, tinggalkan beras kristal, baliklah ke beras konvensional, yang proses nya lebih sedikit & GI nya lebih rendah.
Serta, tidak hanya kurangi konsumsi karbo, tapi juga kurangi/hindari konsumsi gorengan (tinggi LDL - lebih baik pilih menu kuah, tapi juga jangan kuah santan), apalagi goreng tepung (tinggi LDL+Trigisid - sangat perlu dihindari).
Salam Sehat!
No comments:
Post a Comment