Friday, April 28, 2017

Mengapa Anak Jaman Sekarang Badannya Lebih Besar?

Ilustrasi Anak Jaman Sekarang VS Jaman Dulu

Pernah amati, anak jaman sekarang dibanding dulu?

Sekarang usia SD sudah seperti usia SMP/SMA, badannya relatif lebih besar-besar.

Selain faktor sufor (susu formula / non ASI Eksklusif), juga faktor nasi yang dikonsumsi.

Beras jaman dulu terlihat lebih seragam, mirip-mirip bentuk & warna nya. Dibanding sekarang, dibanding varian konvensional yang masih ada di pasar, juga ada beberapa varian baru yang terlihat lebih menarik, lebih putih & bersih, karena termasuk jenis beras kristal.

Bukan benih padi nya yang beda, tapi pengolahannya yang beda. Benih padi yang sama diolah hingga beberapa proses level lebih banyak.

Apa efeknya? GI (indeks glikemik) nya jadi makin tinggi.

Alhasil, gula darah naik, trigisid naik, juga akhirnya kolesterol naik. Efek jangka pendeknya, berat badan naik, melebar ke kanan & kiri, lemak mulai bermunculan dimana-mana.

Tak hanya soal beras. Belakangan juga, sejak muncul roti gandum, banyak orang merasa roti gandum lebih sehat, cocok untuk diet, lebih tidak membuat gendut, dll, akhirnya mereka jadi lupa diri, makan roti gandum sebagai camilan penahan rasa lapar saat mereka diet.

Padahal, taukah Anda, bahwa roti gandum, khususnya yang dijual di pasaran, mau jenis roti gandum apapun, murah sampai mahal, no merk ataupun merk ternama sekalipun, komposisinya adalah 50-70% gandum, sisanya tetaplah tepung terigu. Jadi, tidaklah ada roti gandum yang benar-benar 100% murni gandum.

Tapi setidaknya kan masih lumayan, terigunya cuma 30-50% aja, dibanding roti biasa yang terigunya 100%?

Ya memang, tapi coba ingat-ingat dan perhatikan lebih seksama lagi.

Kalau Anda makan roti dari tepung terigu, karena Anda tau itu terigu, yang bisa membuat gendut, Anda hanya makan 1-2 lembar/porsi aja dalam sekali makan/sehari.

Sedangkan roti gandum, Anda bisa makan 3-5 lembar/porsi sekali/sehari. Sehingga jumlah terigu yang masuk dalam tubuh juga relatif hampir sama, antara roti terigu & roti gandum yang kita makan dalam sekali/sehari.

Masih ingat artikel sebelumnya tentang Trigliserida kan? Kalau belum dapat bisa request langsung, gratis kok. Di artikel tersebut sudah kami jelaskan beda tepung gandum, tepung jagung, tepung dari kacang hijau, tepung beras & tepung terigu, dan mana yang lebih bagus & sehat.

TIPS

Untuk mendapatkan GI lebih rendah pada nasi yang akan Anda konsumsi, masaklah nasi pada malam hari, untuk bisa dimakan esok pagi/siang nya. Karena nasi yang dibiarkan semalam, GI (kadar gula) nya jadi lebih rendah dibanding nasi yang baru matang langsung dimakan (GI jauh lebih tinggi).

Juga kalau memungkinkan, tinggalkan beras kristal, baliklah ke beras konvensional, yang proses nya lebih sedikit & GI nya lebih rendah.

Serta, tidak hanya kurangi konsumsi karbo, tapi juga kurangi/hindari konsumsi gorengan (tinggi LDL - lebih baik pilih menu kuah, tapi juga jangan kuah santan), apalagi goreng tepung (tinggi LDL+Trigisid - sangat perlu dihindari).

Salam Sehat!

Monday, April 24, 2017

Luna Maya vs Yuni Shara, Olla Ramlan vs Nikita Willy

Si A tinggi nya 170cm, B 150cm. Tanpa perlu mengetahui berat badan masing-masing mereka, manakah diantara A & B, yang bisa lebih "bebas" memilih makanan yang akan dikonsumsinya?

Ya, jawabannya adalah si A. Kenapa?

A tingginya 170cm, B 150cm, artinya A lebih tinggi selisih 20cm dari B. Lalu?

Badan kita termasuk bentuk 3D, sehingga ada volume nya. Kalau kita analogikan tubuh kita dengan gedung bertingkat, dan kita anggap 1 lantai = 10cm, artinya gedung A punya ketinggian 17 lantai & B 15 lantai, sehingga A punya 2 lantai lebih banyak dibanding B.

Jika disimulasikan, A & B masing-masing dalam waktu yang sama, sama-sama mengkonsumsi sebuah burger, yang jumlah kalori nya = X, dan kita analogikan X = 1 lantai bertingkat.

Jika A & B sama-sama mengkonsumsi burger yang sama tersebut setiap hari selama 14 hari, dan kita anggap aktivitas fisik (pembakaran kalori) A & B sama & start awal A & B masing-masing sisa stok kalori nya = 0.

Maka tepat hari ke-14, A sudah memenuhi 14 lantai nya, sehingga hanya tersisa 17-14=3 lantai kosong lagi. Sedangkan B sudah memenuhi 14 lantai nya, sehingga hanya tersisa 15-14=1 lantai kosong saja.

Itulah kenapa seorang Luna Maya ataupun Olla Ramlan tidak akan terlalu pusing memikirkan diet atau pilih-pilih makanan yang akan dikonsumsi, dibandingkan seorang Yuni Shara ataupun Nikita Willy yang akan lebih memilih dalam mengkonsumsi makanan. Kebetulan yang diambil contoh adalah seorang cewek, namun sebenarnya hal ini juga berlaku pada cowok.


Selain memilih makanan, juga orang yang bertubuh pendek, khususnya orang bertubuh pendek yang ingin tetap memiliki badan yang enak dipandang (tidak berlaku untuk Nunung OVJ atau cowok/cewek pendek lainnya yang lebih cuek dalam melihat bentuk badannya) kehidupannya lebih dekat dengan diet, aktivitas olahraga, dll.

Kalaupun orang yang bertubuh tinggi juga hidupnya dekat dengan diet, olahraga, dll, mereka hanya ingin tetap menjaga kesehatan & kebugaran aja. Itupun tentu porsi olahraga orang bertubuh tinggi lebih sedikit dibanding porsi olahraga orang bertubuh pendek.

So, berapa berat dan tinggi badan Anda? Apakah masih normal atau sudah termasuk overweight bahkan obesitas?

Salam Sehat!

Saturday, April 22, 2017

Batas Aman Konsumsi Garam Per Hari

Batas Aman Konsumsi Garam Per Hari

Do u know? Batas aman konsumsi garam hanya 1 sendok teh per hari.

Fakta: Konsumsi setengah sendok teh garam dapat menaikkan tekanan sistolik (atas ~ normal 120) sebesar 5 poin, juga menaikkan tekanan diastolik (bawah ~ normal 80) sebesar 3 poin.

Fakta: Kini, banyak anak usia belasan sudah mulai hipertensi. Bagaimana bisa?

Garam, atau bahasa ilmiahnya natrium ataupun sodium, tidak hanya bicara tentang butiran garam, tapi natrium/sodium ada beberapa bentuk/jenis:

*) Mono Sodium Glutamat >> Vetsin, Kecap Asin/Manis, Terasi, Kaldu Blok, Saus Tomat/Sambal/Tiram/Inggris, Cabe Bubuk, Bumbu Bubuk Aneka Rasa (BBQ/Keju/dll. yang banyak kita temukan di Biskuit/Snack)

*) Natrium Karbonat/Bikarbonat ~ Baking Soda/Powder >> Cakue, Bolang-Baling/Roti Goreng, Biskuit, Snack, Kue Basah/Kering, Roti Isi

*) Natrium Benzoat ~ Pengawet Makanan/Minuman >> Soda, Alkohol, Wine, Cuka, Kismis, Selai, Mayonaise, dan semua makanan/minuman kaleng/beku (Nugget, Sosis, Kentang, Daging Burger, Daging Asap, Bakso, Tuna, Sarden, dll.)

*) Pemanis Buatan

>> Natrium Aspartame (pemanis rendah kalori, manisnya 160-200 kali lebih manis dari gula pasir - Soft Drink, Permen Bebas Gula, Multivitamin, dll.)

>> Natrium Sakarin (manisnya 200-700 kali lebih manis dari gula pasir, paling murah sehingga banyak dipakai pedagang kecil untuk campuran sirup/teh manis/selai/dll.)

>> Natrium Siklamat (manisnya 30-50 kali lebih manis dari gula pasir, sering dicombine dengan Sakarin untuk menghilangkan rasa pahit dari Sakarin)

Jadi, bagaimana tidak mungkin usia anak/remaja sudah banyak yang hipertensi? Selain faktor turunan, ditambah dengan pola makan yang kurang baik.

Ayam kentucky, burger, kentang, soft drink, dari sebuah resto cepat saji, siapa orang tua disini yang anaknya tidak pernah makan seperti itu? Coba ingat-ingat, dalam 1 minggu bisa berapa kali kesana?

Ayam kentucky = daging ayam + kulit + tepung kentucky + bumbu jadi + digoreng. Daging ayam kalau dada masih oke. Tapi kalau paha, apalagi sayap? Lemaknya LDL (jahat) banget. Kulit ayam juga LDL. Tepung kentucky itu Trigisid + Sodium. Bumbu jadi itu Sodium. Digoreng, sudah jelas LDL, apalagi goreng tepung kalorinya wow. Dimakan pakai tomat & sambal, jelas menambah Sodium dan kalori lagi.

Burger = roti terigu + daging burger + selada/timun/tomat + mayonaise (kalau ada). Roti  terigu, jelas Trigisid plus Sodium. Daging burger, jelas LDL + Sodium. Selada/timun/tomat no problem. Mayonaise, jelas Sodium.

Kentang = kentang jadi (frozen) + garam/bumbu + digoreng. Kentang frozen, jelas Trigisid + Sodium. Garam/bumbu, sudah jelas. Digoreng, LDL.

Soft drink, jelas itu Gula dan Sodium++

Kalau jajan diluar makannya kentucky. Di rumah, tak jauh beda. Lauknya pasti sering sosis/nugget (Trigisid + Sodium), mie instan (Trigisid & Sodium++).

Minumnya susu sapi instan (LDL + Sodium).

Ke sekolah dibawakan bekal mie instan+sosis lagi, atau roti isi meses (Trigisid & Sodium).

Suka makan aneka jenis permen (Gula + Sodium), snack potato/sejenisnya dengan aneka bumbu (Trigisid & Sodium++), Donat (Trigisid + Sodium), dll.

Makanya tak heran dulunya customer kami usia 20an sudah banyak yang stroke, jantung, gagal ginjal. Ya karena semua serba instan.

"Anakku sudah mau makan untung-untung, biasanya rewel". Ya jelas. Coba dari kecil jangan pernah dikenalkan dengan kentucky/sosis/nugget/permen/snack/dll, dijamin tidak mungkin rewel, bahkan akan suka makan sayur & buah tanpa harus dipaksa/rayu.

Pembuluh darah kita itu seperti selang. Di dalamnya selain darah, juga mengalir air. Nah, air ini suka sekali berteman dengan yang namanya Garam/Natrium/Sodium. Air kalau sudah ketemu Sodium, pasti lengket seperti perangko, tak dapat dipisahkan. Jadinya kemanapun air mengalir, Sodium ikut.

Yang awalnya pembuluh darah seperti jalan tol, lancar jaya, cuma dilewati darah & air. Tapi karena kita mengkonsumsi Sodium, jadilah jalan tol tersebut mulai dipenuhi dengan Sodium.

Bak Tol Brexit saat Lebaran 2016, seharusnya lancar jaya seperti hari-hari biasanya, tapi karena tiba-tiba jadi banyak kendaraan yang melintas disana dalam waktu bersamaan.

Mulai deh, selang nya kotor, brebet-brebet. Kalau dah gitu, otomatis tangan kita pasti memencet ujung selang tersebut, agar tekanan air nya bisa lebih besar.

Begitupun dengan pembuluh darah kita. Otomatis otak akan memerintahkan tubuh untuk menambah tekanan darahnya (tensi), jadilah tensi kita naik.

Nah, namanya air sudah ketemu Sodium, lengket, sulit dipisahkan, solusinya cuma dengan mengusir air pergi keluar dari tubuh kita. Otomatis kalau air pergi, Sodium juga ikut keluar.

Gimana cara mengusir air? Minum air mineral 2.5 liter per hari. Dengan minum banyak, otomatis juga sering buang air kecil (air+sodium keluar).

Sauna bisa? Bisa aja. Tapi sama-sama keluar keringat, jauh lebih baik kalau dipakai olahraga, daripada cuma duduk diam di ruang sauna. Dengan olahraga, otot-otot gerak, pembuluh darah makin lancar, badan makin segar & sehat.

Tapi juga tak perlu lah sampai matikan AC di ruangan gym demi supaya dirimu seorang yang keringatan dan orang lain harus ikut menanggung derita kepanasan & keringatan juga.

Kalau mau keringatan dobel-dobel, gampang. Tinggal bawa aja alat threadmill/sepeda ke ruang sauna, pakai jaket tertutup semua dari atas sampai bawah, dijamin dah keringatannya bermultiplikasi 😅

Tapi ingat, habis olahraga ya jangan ditambah lagi dengan makanan/minuman ber-Sodium lagi. Kalau masih ditambah, ya kapan habisnya yang kemarin-kemarin.

Kalau air bercampur Sodium dalam tubuh tak pernah dikeluarkan secara cukup, dibiarkan beberapa waktu, jadilah tensi tinggi (hipertensi).

Belum lagi kalau LDL tinggi, makin banyak sumbatan dalam pembuluh darah kita, resiko hipertensi makin tinggi.

So, yuk kita mulai ber-healthy lifestyle sejak besok. Lho kok besok? Kalau bisa mulai sekarang, kenapa harus tunggu besok, ya kan? 😅

Tak satupun dari kita yang tau apa yang akan terjadi besok. Apakah kita masih dipercaya untuk hari esok sehingga besok pagi kita masih diijinkan untuk bangun atau justru kita akan 'tidur selamanya' juga tidak ada yang tau.

Tapi satu hal yang pasti, hari ini sudah dipercayakan atas hidup kita, so buat keputusan yang terbaik untuk hidup kita masa depan. Karena masa depan kita ditentukan dari keputusan kita hari ini.

Salam Sehat!

Thursday, April 20, 2017

Di Sebuah Warung Nasi Pecel

Ilustrasi Warung Nasi Pecel Semarang

"Bu, saya tanpa nasi, tidak mau sayur, pakai itu aja, tahu goreng, tempe goreng, telor dadar, bantalan (martabak), sate keong, krupuk, bumbu nya yang banyak ya."

Seberapa kita pun sering gitu? Diet, kurangi bahkan tidak makan nasi sama sekali. Bagus sih!

Nasi nya sudah bener sih dikurangi/dihilangkan, tapi gorengan nya itu lho, kok banyak sekali!

Makan nasi (karbo) di siang hari gpp, dengan catatan jangan habis makan terus dibuat boci, bobo ciang lho. Karbo yang masuk dalam tubuh, kalau tidak dibuat aktivitas, otomatis diubah jadi lemak!

Tapi selama habis makan masih dibuat aktivitas 2-3jam, oke2 aja makan nasi di masa diet, asal juga jangan makan nasi nya sebakul.

Nah tapi, gorengan, begitu masuk tubuh, ya otomatis disimpan dalam bentuk lemak. No compromise about this!

Sudah makannya banyak gorengan, ditambah santan2 (padang/lodeh/gudeg/dll), juga seafood (kepiting, udang, termasuk juga kerang, keong), komplit dah!

Bak saluran air lagi lancar2nya, disumbat pakai aneka jenis sampah. Itulah yang terjadi di dalam pembuluh darah kita!


Ilustrasi Penyumbatan Pembuluh Darah

Fat = Cholesterol = Gallstones / Stroke / Heart Attack / Sudden Death

Makanya tidak jarang (fakta di Indonesia), usia 17-30 sudah stroke. Usia 25-30 sudah di-ring (jantung), usia 30-35 sudah di by pass (jantung). Dan usia 40-55 sudah "berpulang".

Tapi, makan kotor pun kan juga saya imbangi dengan olahraga. Pagi lari pagi, siang badminton, tennis, sore renang, golf, malam fitness. Bukan cuma olahraga, tiap habis makan, pasti saya selalu minum teh panas lho, biar lemak nya luntur!

Taukah? Lari 2 jam pun takkan bisa bakar semua kalori masuk dalam tubuh, dalam sekali makan! Apalagi sehari 2-3 kali makan.

Kalau gitu saya cukup makan 1 kali aja! Boleh aja! Tapi ingat, makin tua, metabolisme tubuh kita makin turun. Dengan jumlah makan + olahraga yang sama, usia 20-30 dibanding 30-40, kalori yang terbakar lebih sedikit usia 30-40, sisanya jadi lemak dalam tubuh.

Lemak dalam tubuh menyumbat pembuluh darah. Menyumbat di batang otak, jadi stroke. Menyumbat di otak & punya hipertensi, pembuluh darah di otak bisa pecah & meninggal.
Menyumbat di jantung, kalau masih kecil masih bisa di ring / by pass, kalau tidak bisa jadi sudden death karena serangan jantung.

Berapa usia maksimal hidup yang kita inginkan, 30, 40, 50, 60, 70, 80? Dalam kondisi apa kita ingin meninggal, kondisi tidur saat sehat, meninggal mendadak, atau setelah opname / di ICU berhari2/berbulan2/bertahun2?

Kelihatannya pertanyaan yang kurang pantas, tapi itulah realita hidup, yang harus kita pilih dan jalani!

Salam Sehat!

Katering Diet, Sehat, HALAL, No MSG

Le Pampuno Diet Catering Halal Semarang


Kabar gembira untuk warga Semarang dan sekitarnya! 🙌

Siapa bilang untuk kurus harus diet tidak makan seharian atau makan makanan yang hambar? 😅

Kini hadir @lepampuno katering diet yang enak & kenyang. Tidak hanya berat badan dijamin turun drastis, tapi juga kita bisa enjoy our diet 😊

Tidak hanya enak, kenyang, sehat, dan berat badan turun, tapi juga DIJAMIN HALAL, serta tanpa MSG maupun bahan kimia (pengawet/pewarna/perasa) sedikitpun.

Hidup memang hanya sekali, mengapa harus tersiksa dengan pola-pola diet lain kalau memang bisa diet dengan pola yang asyik & menyenangkan 😃

Tidak hanya program diet (weight loss), tapi kami juga bisa menyesuaikan untuk program bulking (weight gain), maupun Anda seorang vegan/vegetarian, atau Anda yang punya kendala dg kolesterol, trigliserida, hipertensi, asam urat, diabetes, kreatinin, ureum, stroke, jantung, gagal ginjal, dll.

Yuk, segera sebarkan kabar baik ini terutama untuk keluarga/sahabat/kerabat Anda yang tinggal di Semarang dan sekitarnya.

Untuk daerah lainnya, ditunggu segera kehadiran kami ya! 😃

Don't forget to follow our instagram @lepampuno

Salam Sehat!